Demo Polisi, Diberi Permen
CIREBON – Pada Selasa (3/1) mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Mahasiswa Cirebon (ASMC), menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kota Cirebon. Sambil membakar ban bekas di Jl Siliwangi, tepatnya di depan balai kota, mereka mengecam keras sikap aparat, yang represif menangani demonstrasi yang dilakukan rakyat untuk menuntut keadilan dan hak. Masa ASMC yang terdiri dari Serikat Mahasiswa Untag Cirebon (Semaun), Fakta, Cidewa, dan GMM-Siliwangi ini juga mengecam tindak represif yang dilakukan aparat terhadap demonstran di Mesuji, Bima NTB, Aceh hingga Papua. Dalam tuntutannya, mahasiswa meminta usut tuntas pelanggaran HAM atas peristiwa tersebut. Mahasiswa bahkan mendesak kapolri untuk turun dari jabatannya, apabila tidak mampu menyelesaikan persoalan ini. “Perlawanan rakyat yang menuntut keadilan selalu dikonotasikan sebagai penjahat yang harus dihadapi dengan senjata. Apa yang telah terjadi di Mesuji, Aceh, Bima, dan Papua telah membuka mata kita bahwasannya pemerintah lebih berpihak kepada kepentingan kaum pemodal yang kapitalis,” tegas Alan, salah seorang demonstran. Mereka juga mengkritik cara penanganan terhadap demonstrasi rakyat selalu dihadapi dengan kekerasan senjata. Aparatur negara, dalam hal ini birokrasi dan kepolisian telah melakukan pelanggaran HAM berat. Dengan penjagaan ketat aparat kepolisian dan satpol PP, Ketua DPRD Drs H Nasrudin Azis SH yang sedang mengikuti acara coffe morning akhirnya menemui pendemo. Azis mengaku bangga dengan aspirasi mahasiswa yang mengkritik sikap aparat. Ini hendaknya dapat bisa menjadi bahan masukan untuk kepolisian. “Saya bangga adik-adik mahasiswa ini menyuarakan aspirasi sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib rakyat Indonesia yang menuntut keadilan. Secara pribadi saya mendukung demo yang dilakukan mahasiswa,” pungkasnya. Ada pemandangan yang berbeda dari pengamanan demo yang dilakukan Polres Cirebon Kota kali ini. Jika selama ini Polres Ciko selain menurunkan personel dari Samapta dan Brimob, namun kemarin Brimob tidak terlihat sama sekali. Tidak hanya itu, Polres Ciko bahkan memilih melakukan pendekatakan persuasif di antaranya memberikan logistik berupa air mineral dan permen kepada mahasiswa. “Ini permen dari bapak, kami kasihkan ke bapak,” kata mahasiswa sambil menyodorkan permen ke Kapolres Ciko AKBP Asep Edi Suheri SIK. Tidak hanya itu, kepolisian terlihat santai selama aksi berlangsung, meskipun mahasiswa membakar 3 ban bekas di tengah jalan. Tapi kepolisian tidak melakukan tindakan apa pun, termasuk memadamkan api hitam tebal yang membumbung ke langit. (abd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: